Nelayan Indonesia ahli dalam menangkap ikan, selain itu dia juga ahli dalam membuat kapal. Hal ini sudah tumbuh turun temurun dari nenek moyang. Namun nelayan Indonesia kurang ahli dalam hal permesinan kapal itu sendiri, baik dalam pengoperasian, perawatan, maupun modifikasi. Yang menjadi masalah lagi, nelayan sering mengalami masalah di tengah laut terkait permesinan kapal.
Sehingga tim Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) menyelenggarakan sebuah program pelatihan perawatan mesin tempel bagi nelayan. Acara ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang debentuk dengan tujuan untuk membekali para nelayan pengetahuan seputar mesin tempel untuk kapal. Acara ini dilaksanakan di Bengkel Reparasi Mesin milik Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Terdapat lebih dari 20 orang nelayan Kecamatan Sedati, Kecamatan Sidoarjo mengikuti acara ini dengan penuh semangat.
Kegiatan pelatihan ini dipelopori oleh 3 tenaga ahli PPNS : Catur Rahmat Handoko, ST. MT., dan Sudiyono, ST, MT dan Eko Purwanto. Dimana mereka merupakan Dosen dan Teknisi di bidang permesinan kapal. Acara ini pun diselenggarakan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, tepatnya di Bengkel Reparasi Mesin. Sehingga peserta dapat langsung melihat mesin-mesin yang ada di bengkel dan praktik merepair secara langsung.
“Saya semangat ketika bertemu dengan para peserta. Ketika saya ajarkan mesin mereka sangat antusias dan keingin tahuannya tinggi, jadi saya pun terpacu dan bersemangat. Semoga dengan sedikit pengetahuan ini, mereka terbantu dan saya harap kehidupan mereka semakin sejahtera nantinya.” Ucap Eko.
Pelatihan ini dilakukan karena seringnya terjadi kerusakan/gangguan mesin trouble di tengah laut, yang dapat membuat nelayan kualahan saat berlayar. Dan tidak banyak nelayan yang dapat memperbaiki mesin kapalnya sendiri di keadaan darurat. Sedangkan jasa service mesin kapal tergolong bagi mahal bagi mereka. Alasan inilah yang membuat nelayan sangat bersemangat ketika diajarkan tentang bagaimana repair kapal secara mandiri.
“Kami berterima kasih kepada PPNS karena telah mengajarkan pengetahuan tentang mesin kapal, sehingga kami tahu penyebab kerusakan yang sering kami alami dan bagaimana memperbaikinya. Semoga acara ini selalu dilaksanakan di tahun-tahun selanjutnya agar kami para nelayan semakin berkembang.” Ujar Zarkasih salah satu peserta pelatihan.